Di hutan belantara hiduplah Meri dan sekelompok burung
merak. Meri adalah seekor burung merak yang sangat ramah dan rendah hati. Orang
tuanya telah lama mati karena diburu oleh pemburu. Meri mempunyai bulu yang
sangat indah sampai teman – teman merak lainnya sangat iri karena bulunya yang
indah itu.
Setiap hari Meri selalu dikucilkan dan diejek oleh kawanan
merak lainnya karena Meri adalah merak yatim piatu. Meri selalu sendiri, ia
tidak mempunyai teman seorang pun
Suatu hari Meri diejek oleh kawanan merak
“Hai Meri! Betapa malangnya nasibmu tidak mempunyai teman,
sendirian!” ejek salah satu kawanan merak
Mendengar itu Meri diam saja tidak membalasnya, tetapi di
dalam hatinya ia sangat sedih. Meri pergi ke suatu danau ia pun menangis
tersedu – sedu. Mendengar tangisan Meri,
seekor rajawali yang sedang berjalan – jalan di sekitar danau bertanya kepada
Meri
“Hai burung merak! Siapa namamu? Bolehkan aku menjadi
temanmu?” Tanya seekor rajawali dengan lembut.
“Namaku Meri, tentu saja boleh. Siapa namamu hai burung
rajawali? Dari mana kau berasal?”
“Perkenalkan namaku Radja. Burung rajawali dari hutan
seberang. Mengapa engkau menangis tersedu – sedu seperti itu?”
“Aku sedih karena teman – temanku mengucilkan dan
mengejekku. Mungkin karena orang tuaku telah mati dua tahun yang lalu”
“Oh Meri alangkah malang nasibmu, semoga engkau tabah dan
sabar menghadapi teman – temanmu. Aku siap mendengar ceritamu dan menemanimu
kapanpun engkau mau” hibur Radja.
Setelah bercakap – cakap, Radja kembali ke hutan seberang
tempat kediamannya dengan perasaan senang dan gembira karena telah berkenalan
dengan seekor burung merak yang bulunya indah.
Hari demi hari dilalui, suatu saat hutan seberang mengadakan
sayembara menjadi permaisuri pangeran rajawali dari hutan seberang, yang tidak
lain adalah Radja yang pernah berkenalan dengan Meri di danau. Meri ingin
sekali mengikuti sayembara itu, tetapi ia tidak percaya diri karena ia tidak
mempunyai baju yang bagus. Meri pun sedih, ia pun pergi ke danau untuk menemui
teman barunya Radja.
Karena Radja sangat baik hatinya, ia memberikan gaun pesta
yang indah dan terlihat mahal kepada Meri. Meri pun senang dan berterimakasih
kepada Radja.
Pada saat sayembara, Meri melakukan semua kegiatan sayembara
dengan bagus dan sempurna. Ia sangat
bagus dalam lomba fashion show.
Tidak dengan teman – temannya, ada yang memakai gaun pesta yang terlalu ketat
sehingga ia melakukan lomba fashion show
dengan tidak sempurna. Ada juga yang memakai make up yang terlalu tebal
sehingga terlihat menor. Pada akhir sayembara, diumumkan siapa pemenangnya.
Meri terkejut, karena Radja yang baik hati itulah adalah pangerannya. Meri
sangat bahagia karena ia adalah pemenang sayembara.
Teman – teman Meri pun meminta maaf kepada Meri karena telah
mengejek Meri. Mereka juga berjanji tidak akan mengejek Meri dan makhluk
ciptaan Tuhan lainnya. Akhirnya Meri dan Radja hidup bahagia di kerajaan.
Karya : Ainun Jariah syafril
Tidak ada komentar:
Posting Komentar