Minggu, 02 November 2014

Meri Si Burung Merak yang Sabar



Di hutan belantara hiduplah Meri dan sekelompok burung merak. Meri adalah seekor burung merak yang sangat ramah dan rendah hati. Orang tuanya telah lama mati karena diburu oleh pemburu. Meri mempunyai bulu yang sangat indah sampai teman – teman merak lainnya sangat iri karena bulunya yang indah itu.
Setiap hari Meri selalu dikucilkan dan diejek oleh kawanan merak lainnya karena Meri adalah merak yatim piatu. Meri selalu sendiri, ia tidak mempunyai teman seorang pun
Suatu hari Meri diejek oleh kawanan merak
“Hai Meri! Betapa malangnya nasibmu tidak mempunyai teman, sendirian!” ejek salah satu kawanan merak
Mendengar itu Meri diam saja tidak membalasnya, tetapi di dalam hatinya ia sangat sedih. Meri pergi ke suatu danau ia pun menangis tersedu – sedu. Mendengar  tangisan Meri, seekor rajawali yang sedang berjalan – jalan di sekitar danau bertanya kepada Meri
“Hai burung merak! Siapa namamu? Bolehkan aku menjadi temanmu?” Tanya seekor rajawali dengan lembut.
“Namaku Meri, tentu saja boleh. Siapa namamu hai burung rajawali? Dari mana kau berasal?”
“Perkenalkan namaku Radja. Burung rajawali dari hutan seberang. Mengapa engkau menangis tersedu – sedu seperti itu?”
“Aku sedih karena teman – temanku mengucilkan dan mengejekku. Mungkin karena orang tuaku telah mati dua tahun yang lalu”
“Oh Meri alangkah malang nasibmu, semoga engkau tabah dan sabar menghadapi teman – temanmu. Aku siap mendengar ceritamu dan menemanimu kapanpun engkau mau” hibur Radja.
Setelah bercakap – cakap, Radja kembali ke hutan seberang tempat kediamannya dengan perasaan senang dan gembira karena telah berkenalan dengan seekor burung merak yang bulunya indah.
Hari demi hari dilalui, suatu saat hutan seberang mengadakan sayembara menjadi permaisuri pangeran rajawali dari hutan seberang, yang tidak lain adalah Radja yang pernah berkenalan dengan Meri di danau. Meri ingin sekali mengikuti sayembara itu, tetapi ia tidak percaya diri karena ia tidak mempunyai baju yang bagus. Meri pun sedih, ia pun pergi ke danau untuk menemui teman barunya Radja.
Karena Radja sangat baik hatinya, ia memberikan gaun pesta yang indah dan terlihat mahal kepada Meri. Meri pun senang dan berterimakasih kepada Radja.
Pada saat sayembara, Meri melakukan semua kegiatan sayembara dengan bagus dan sempurna. Ia sangat  bagus dalam lomba fashion show. Tidak dengan teman – temannya, ada yang memakai gaun pesta yang terlalu ketat sehingga ia melakukan lomba fashion show dengan tidak sempurna. Ada juga yang memakai make up yang terlalu tebal sehingga terlihat menor. Pada akhir sayembara, diumumkan siapa pemenangnya. Meri terkejut, karena Radja yang baik hati itulah adalah pangerannya. Meri sangat bahagia karena ia adalah pemenang sayembara.
Teman – teman Meri pun meminta maaf kepada Meri karena telah mengejek Meri. Mereka juga berjanji tidak akan mengejek Meri dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Akhirnya Meri dan Radja hidup bahagia di kerajaan.

Karya : Ainun Jariah syafril 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar