Minggu, 02 November 2014

Kura-Kura yang sabar

Pada suatu hari di sebuah hutan hiduplah seekor Kura-kura,dia hidup sendirian karena setiap dia mendekati hewan lain ia selalu dijauhin karena ia mempunya wajah yang buruk rupa dan kalau berjalan sangat lambat.
Suatu ketika saat kura-kura sedang berjalan ia bertemu dengan seekor bebek cantik.kura-kura pun mendatangi bebek dan mereka pun berkenalan.”Hai,bebek kenalkan nama aku kura-kura” si bebek pun berkata “Hai juga,kura-kura” Kura-kura pun berkata “Mengapa kamu sendirian saja? Mana teman-teman mu?” bebek pun berkata “teman-teman ku sedang pergi ke sungai,kalau kamu kura-kura mengapa sendirian?” kura-kura pun  berkata “Aku memang selalu sendiri semua hewan yang aku dekati selalu tidak mau berteman denganku” bebek pun berkata “Ohh begitu yang sabar yaa kura-kura,aku mau berteman kok dengan mu”.Akhirnya mereka berdua pun berteman.
Suatu hari saat kura-kura dan bebek sedang berjalan tiba-tiba ada sekumpulan burung merak mendatangi kura-kura dan bebek.burung merak pun berkata “Hei,Kura-kura yang buruk rupa” “sedang apa kau bersama bebek?” “kamu itu buruk rupa tidak pantas berjalan bersama bebek” si kura-kura pun berkata “Aku dan bebek hanya berjalan bersama saja” bebek pun berkata “Lagipula aku sama kura-kura juga sudah berteman”.Merak pun berkata “iya sudah terserah kalian,aku kemari ingin memberikan uandangan acara pesta,kalian berdua nanti malam datang ya” kura-kura dan bebek pun berkata “iya nanti malam kami berdua akan datang ke acara pesta mu”
Malam harinya,pesta sangat meriah sekali banyak hewan-hewan yang berdatangan dan mereka sangat cantik dan mewah sekali,kura-kura dan bebek pun menghadiri acara dan langsung bergabung dengan hewan lain.Pada saat acara berlangsung,tiba-tiba segerombolan serigala datang dan merusak acara.semua hewan kaget dan berlarian ketakutan,begitu juga dengan merak yang lari ketakutan.Melihat kekacauan di dalam pesta akibat serigala,kura-kura pun berfikir untuk memanggil sekumpulan harimau.Akhirnya ia mendatangi sekumpulan harimaudan berkata “Harimau,bisakah kamu membantu ku?” harimau pun berkata “membantu apa?” kura-kura pun berkata “dirumah merak terjadi kekacauan akibat serigala datang” harimau pun berkata “iya aku akan segera kesana tetapi aku ingin selesai aku menangkap serigala aku ingin kau memberikan aku daging”.Akhirnya harimau pun datang dan langsung menangkap serigala.Tiba-tiba merak menghampiri kura-kura dan berkata “terima kasih kura-kura atas bantuan mu yang sudah memanggil harima,aku berjanji tidak akan mengejek mu lagi” kura-kura pun berkata “iya sama-sama,berarti kita semua sekarang berteman yaa”
Akhirna sesudah kejadian itu kura-kura,bebek,harimau,dan burung merak berteman.jika ingin berpergian mereka selalu bersama dan tidak ada lagi mengejek satu sama lain.


Karya :Sarah Fitriandini


Genta yang Sabar

     Disebuah hutan di pedalaman Riau, terdapat sekolah untuk para binatang. Di Sekolah itu terdapat banyak hewan yang belajar disana, pak Rojo ( burung Hantu ) adalah kepala sekolah binatang tersebut. Bu Tari ( Burung merak ) adalah guru favorit Genta ( gajah), Genta adalah anak yang sangat suka membaca buku, tak heran terkadang Genta sering menjadi bahan ledekan kelompok gagah.
      Kelompok gagah beranggotakan hewan- nhewan pemberani yaitu Jamal ( harimau putih ), Mongki (monyet), dan Ken ( kancil). Kelompok gagah sangat terkenal, tetapi sayangnya mereka sangat sombong dan selalu mengejek hewan lain yang memiliki keterbatasan fisik. Suatu hari saat sedang istirahat kelompok gagah mengunjungi perpusatakaan, tetapi mereka bukan membaca buku malah membuat gaduh. Genta tidak suka ada yang membuat gaduh perpusatkaan karena bisa membuat konsentrasi Genta buayr. " Kalian bisa tidak berisik? Ini perpustakaan bukan lapangan." kata Genta dengan ramah. " Wah, Mal ada yang nantangin kita nih." Sahut Ken. " Wah iya tuh Mal dia berani banget sama kita." Sahut Mongki setelah mendengar perkataan ken. "Orang kayak dia dipukul sekali juga mental. Udahlah dia terlalu cupu buatku." Jawab Jamal dengan somobongnya. Seketika Ken dan Mongki pun tertawa terbahak bahak.
     Mendengar celotehan Jamal, Genta meninggalkan perpusatkaan dan berjalan menuju danau yang berada dibelakang perpustakaan.
    " Mengapa Jamal mengangggapku seperti itu? apa karena aku tidak suka bermain diluar? atau karena aku lebih sering membaca buku lalu aku dianggap lemah?" Ucap Genta. Ternyata selama Genta meluapkan isi hatinya tadi bu Tari mendengarkanya. Bu Tari pun mendekati Gentia membantu Genta menyelesaikan masalahnya.
    " Genta, kamu bukan anak yang lemah nak. Jangan pernah kamu mendengar kan orang lain mau berkata apa tentangmu, jangan pernah kamu masukan ke hati. Kamu tidak boleh mengeluh karena kamu memiliki keterbatasaan fisik yang lemah, kamu harus sabar, Genta." Ucap bu Tari mencoba menenangkan perasaan Genta. Hari demi hari pun berlalu, kelompok Gagah selalu membully Genta. Tetapi Genta selalu sabar.
     Suatu hari kelompok gagah mewakili sekolah untuk lomba cerdas cermat mengenai olahraga. Mongki dan Ken telah sampai diacara lomba terlebih dahulu, sementara Jamal belum juga sampai di tempat perlombaan. Ternyata Jamal masuk ke dalam lobang, membuat Jamal terlambat ke tempat lomba. Di tempat lomba Ken, Mongki, dan bu Tari menunggu kedatangan jamal yang tak kujung datang, akhirnya bu Tari meminta Genta untuk menggantikan Jamal.
     " Tapi bu, aku tidak pandai mengenai olahraga" jawab Genta takut.
     " Genta, kamu sering membaca buku di perpusatakaan, pasti kamu bisa." ucap bu Tari.
Nilai antara sekolah Genta dan sekolah lain seri. Soal terakhir adalah soal yang sangat sulit.
    " Ken, ini soal yang hanya bisa dijawab oleh Jamal  bagaimana ini ?"
    " Aduh ki, aku juga gak tau."
Tiba - tiba Genta menjawab pertanyaan tersebut. Ken dan Mongki pun sontak kaget. Ken dan Mongki tidak mengira Genta dapat menjawab soal tersebut. Jamal meliihat Genta menjawab soal tersebut. Jamal merasa bersalah karena sering mengejek Genta, Sedangkan genta tidak marah malah membatu Jamal.
     Akhirnya Jamal, Ken, dan Mongki pun meminta maaf kepada Genta dan berjanji tidak akan mengejek hewan lain lagi. Setelah kejadian itu Genta, Ken, Jamal, dan Mongki bersahabat baik mereka sering bekerja dan belajar bersama.




Karya : Putri Azka Azzahra

Dua Ekor Hiu



   Pada suatu hari, hiduplah dua ekor hiu yang bernama Sharki dan Sharko. Mereka adalah saudara kembar, namun keduanya memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Sharki adalah hiu yang sangat pandai berburu, namun ia tidak sombong dengan kepandaiannya itu. Ia adalah hiu yang baik hati sehingga ia memiliki banyak teman. Sebaliknya, Sharko adalah hiu yang kurang pandai berburu, targetnya selalu lolos karena ia tidak sabar untuk mendapatkan mangsanya. Ia adalah hiu pemarah, sehingga ia tidak memiliki banyak teman.
Saat matahari terbenam, mereka berdua pergi berburu ke Kota Koral, di sana banyak terdapat ikan-ikan kecil yang biasa diburu oleh para hiu. Sesampainya  di sana, mereka  bertemu dengan Martin. Martin adalah  hiu yang licik, ia selalu berbuat jahil kepada teman-temannya. Namun  Sharki dan Sharko tetap berteman dengannya.
   Martin bertanya  kepada Sharki dan Sharko, “Hei, apa yang kalian lakukan di sini?” tanya Martin. “Kami ingin berburu.” ujar Sharko. Sharki dan Sharko mengajak Martin untuk berburu bersama, Martin pun setuju dengan ajakan itu. Saat berburu, Martin mengajak Sharki dan Sharko untuk bertarung mendapatkan ikan terbesar, keduanya pun setuju. Sharko tahu ia selalu gagal untuk mendapat mangsanya, ia iri kepada Sharki yang selalu berhasil mendapat mangsanya. Sharko berpikiran untuk meminta Martin mengajarinya. Namun Martin mempunyai pikiran licik, ia ingin menjahili Sharko.
  Saat itu, ikan yang sangat besar lewat bersamaan dengan kapal nelayan yang mulai menurunkan jalanya. Martin mengetahui keberadaan jala itu, ia menyuruh Sharko bersiap-siap. Sebaliknya Sharki, ia menunggu sampai kapal itu  pergi. Saat ia tahu bahwa Martin akan mencelakai Sharko, ia langsung menyuruh Sharko untuk berhenti mengikuti kata-kata Martin, ia menyuruhnya bersabar sampai kapal itu pergi. Namun Sharko menentang pembicaraan Sharki, ia langsung melesat dan menggigit ikan besar itu. “Hei, aku mendapatkannya.” ujar Sharko. Tanpa sadar jala nelayan itu mulai mendekat dengan Sharko. “Awas Sharko! ada jala nelayan mendekatimu.” teriak Sharki. Dengan cepat Sharko berenang, namun karena keberatan membawa ikan, ia menjadi lambat. Sharki  berenang menuju Sharko, ia ingin sekali membantu Sharko. Namun sudah terlambat, Sharko sudah terperangkap di dalam jala itu.
   Dengan sangat menyesal, Sharko meminta maaf kepada Sharki karena ia tidak mendengar nasihat Sharki. Sharki bersedih atas kepergian Sharko. Namun pertandingan belum selesai, ia harus mengalahkan Martin. Ikan besar lainnya  datang, Martin langsung menerkam dan mendapatkannya. Namun Sharki bersabar hingga ikan yang sangatr besar lewat di hadapannya. Dengan hati-hati Sharki menerkamnya, ia berhasil mendapatkannya. Ternyata ikan yang di dapatkan oleh Sharki lebih besar dari pada ikan yang didapatkan oleh Martin, sehingga Sharki lah yang jadi pemenangnya.

Karya : Tsaltsa Qurota Aini

Semut yang Sabar

   Dikisahkan di sebuah hutan,terdapat sebuah desa.Desa itu dihuni oleh berbagai binatang.Di desa tersebut,hewannya senang bermain bersama.Tetapi,ada satu hewan yang tidak pernah bermain bersama hewan hewan lainnya yaitu semut.Semut itu tidak pernah diajak bermain oleh temannya karena temannya takut kalau si semut menggigit tubuh temannya,badannya akan terasa gatal.
   Pada pagi hari,ada seekor belalang yang melihat semut tersebut di pinggir sungai. Belalang tersebut kemudian bertanya,"Hai semut,mengapa engkau tidak bermain bersama teman-temanmu?".Lalu semut pun menjawab,"Hai belalang,aku tidak main bersama mereka karena mereka takut aku akan menggigit tubuh mereka sehingga badan mereka menjadi gatal.Padahal,belum tentu aku akan menggigit mereka".Setelah mendengar jawaban semut,belalang menjawabnya,"Oh jadi begitu,kalau begitu aku mau berteman denganmu." jawab belalang. "Benarkah?Memangnya kau tidak takut kalau aku akan mengigitmu?" tanya semut."Tentu tidak,aku yakin kalau kau tidak akan mengigitku." jawab belalang.Akhirnya,mereka bermain bersama.Kemudian,hewan hewan lain melihatnya.Lalu mereka berkata "Hai belalang,mengapa engkau bermain dengan semut?Mengapa engkau tidak bermain dengan kami saja?Apakah engkau tidak takut kalau semut akan menggigitmu?". "Aku tidak takut.Aku yakin kalau semut tidak akan menggigitku." jawab belalang.Mendengar perkataan hewan hewan lain berkata seperti itu,ia bersedih,lalu ia pulang kerumahnya.
   Pada malam harinya,terdengar suara aduh di desa tersebut.Ternyata,desa tersebut kedatangan seekor harimau yang sedang mencari mangsa.Suasana di desa tersebut sangat kacau.Hewan hewan yang ada,belari ketakutan.Semut pun cepat berpikir bagaimana agar harimau tersebut pergi.Kemudian,ia mencari belalang dan mereka mencari semut dan belalang lainnya agar semut dan belalang dapat menggigit harimau tersebut.Keluarga semut dan belalang itu berkumpul di tengah kekacauan di desa itu.Kemudian,semut pun berteriak,"Serang!!!".Lalu keluarga semut dan belalang itu langsung menggigit tubuh harimau tersebut.Harimau menangis kegatalan.Ia langsung pergi dan desa itu tetap aman.
   "Hore!!!".Teriak kegembiraan di desa  itu.Mereka merasa bersalah karena merek telah berburuk sangka terhadap semut dan mereka merasa bersalah juga terhadap belalang karena mengejeknya karena ia berteman dengan semut.Sekarang semut mempunyai banyak teman berkat kesabarannya.Dan sekarang semut tidak kesepian lagi.


Karya : Tiara Reza Hanindita 

Kesabaran Sang Beruang

            Disuatu hutan yang lebat hiduplah seekor beruang bernama Beri. Ia tidak memiliki teman, karena binatang takut padanya. Ia memiliki cakar yang panjang dan gigi yang tajam, tidak ada binatang yang mau mendekat karena takut.
            Suatu hari Beri melihat segerombolan binatang yang sedang berbincang-bincang. Ia menghampiri segerombolan binatang itu yang ternyata ada Rusa, Monyet dan Landak. “Hai teman-teman!” seru Beri yang melambai ke mereka. Monyet yang melihat merasa takut. “Umm…hai Beri.” jawab Rusa ragu. “Mengapa kalian seperti takut kalau melihatku?” tanya Beri. “Kami takut melihatmu, karena kami takut diterkam olehmu. Kau mempunyai cakar yang panjang dan gigi yang tajam.” ujar Landak jujur. Semenjak pengakuan mereka Beri sangat sedih karena semua binatang takut dan tidak mau berteman dengannya.
            Sore itu Beri berniat jalan ke sungai, untuk mencari ikan untuk makan malamnya nanti. Pada saat sedang berjalan Beri mendengar ada yang teriak meminta tolong. “Tolong!!! Tolong!!!” teriakan meminta tolong semakin kencang. Beri mencari sumber suara tersebut, ternyata Monyet yang tenggelam di sungai. “Siapapun yang ada di sini tolong aku!! Aku tenggelam di sungai! Tolong!” teriak Monyet. Beri berlari kearah sungai. “ Tenang Monyet aku akan menolongmu!” ujar Beri yang siap akan menyelamatkan Monyet. “Tolong aku Beri!” ujar Monyet lemah yang sudah kelelahan. Beri membawa Monyet ke tepi sungai agar sedikit terang.
            Setelah kejadian kemarin, Monyet berterima kasih kepada Beri. “Terima kasih ya Beri, untung kemarin ada kamu. Kalau tidak aku bisa mati tenggelam” ujar Monyet. “Ya sama-sama Monyet” ujar Beri sambil tersenyum. “Mulai sekarang aku akan berteman denganmu.” Mulai sekarang Beri mempunyai banyak teman.


Karya : Miftah Nabila

Sang Raja Hutan dan Semut

Pada suatu hari di hutan yang ramai akan berbagai binatang hiduplah Bapak semut dan keluarganya yang sederhana.Di hutan hidup juga seekor Singa yang biaa di sebut Raja hutan.Bapak semut dan keluarganya sangat giat bekerja keras untuk mencari makan dan membahagiakan keluarganya.
   Pada saat binatang-binatang lain sedang mempersiapkan datangnya pesta besar yang akan di gelar oleh raja hutan,bapak semut hanya terdiam dan memilih untuk melanjutkan bekerja.Suatu hari singa datang ke rumah Bapak semut untuk memberi undangan pesta besar yang di gelar di hutan itu.Singa pun berkata "Hei Semut masih saja kah kau bekerja,binatang lain saja sedang menyiapkan pakaian-pakaian mewah untuk datang ke pestaku!" Semut pun hanya terdiam dan enggan memikirkan perkataan Singa tadi.
   Peta pun telah tiba para binatang datang dengan sangat gembira dan memakai pakaian-pakaian mewah.Bapak semut datang dengan istri dan anaknya dengan memakai pakaian yang sederhana.Singa pun berkata "Hei Semut akhirnya kau datang juga ke pestaku." Semut pun berkata "ya.. aku pasti akan datang ke pestamu ini." Acara pun segera dimulai,Singa segera naik ke atas panggung dan memamerkan pakaiannya yang sangat mewah.saat itu singa pun mengejek Semut ia pun berkata "Semut kau ini mau berpesta atau mau bekerja" semua undangan pun menertawakan semut dengan pakaiannya yang tidak mewah itu. Semut pun segera pergi dari pesta itu.saat ia keluar ia melihat Singa yang sedang berbicara dengan Harimau dengan tak sengaja keluarga semut itu mendengar pembicaraan mereka,ternyata Singa bisa kaya raya karena ia telah merampas hasi huta sebelah yang baru saja terkena musibah. Lalu anak bapak semut pun segera masuk ke dalam pesta dan menceritakan hal sebenarnya. Semua binatang marah kepada Singa dan memusuhi Singa itu.
   Lalu Singa meminta maaf kepada semua binatang dan keluarga Semut,ia sadar bahwa merampas harta orang lain bukanlah hal yang baik,dengan bekerja keras dan sabar ia akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Singa dengan Suara Kecil


Suatu hari di sebuah hutan hiduplah raja singa. Dia memiliki 4 orang anak bernama, Tobi,Singu,Tomi,Bodong. Mereka selalu mengikuti perintah ayahnya mereka sangat ahli dalam berburu. Tetapi  Tobi tidak memiliki suara sekeras saudaranya.
Tobi sering diejek oleh saudara saudaranya. Tobi sabar menghadapi saudara saudaranya. Dia sering menyendiri & dia sering berlatih berburu. Dia sangat tekun , ulet ketika berlatih. Dia ingin memiliki suara yang keras seperti saudaranya setiap dia mencoba mengeluarkan suara keras dia tidak pernah bisa , Dia malah di tertawai saudaranya.
Suatu ketika , mereka sedang menyantap hasil buruan , Segerombolan bison datang menyerang para singa. Para bison itu berhasil membunuh raja singa. Singa-singa tidak ada yang berani melawan,tetapi tobi dengan kesalnya berani melawan hasilnya para bison kalah. Para singa kagum kepada tobi
Akhirnya sekarang tobi diangkat menjadi raja singa. Karena keberaniannya melawan para bison. Sekarang dia di segani para singa & saudaranya


karya ; Fauzan Taufik Khairul